Melalui peristiwa yang dialamai Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, tiga poin utama yang dapat dijadikan contoh untuk dapat menciptakan Spirit Idul adha. Yang pertama pertama Iman, Ikhlas dan Ilmu. Iman bisa dikuatkan dengan cara melaksanakan perintah Allah SWT. Ikhlas, yang berarti ikhlas dengan hubungan kita kepada Allah. Dengan begitu, kita akan terhindar dari sifat riya atau pamer. Ilmu, karena dengan terus mencari ilmu maka hidup kita serta ibadah kita dapat bernilai. Sedangkan S adalah sabar.
Poin kedua adalah cinta orang tua kepada anaknya, serta hormatnya anak kepada orang tua. Terbentuknya sikap baik dari Nabi Ismail tidak luput dari peran Nabi Ibrahim dan Siti Hajar sebagai orang tuanya. Sedangkan yang bisa membalas cintanya orang tua kepada anaknya adalah birrul walidain. Doa orang tua adalah doa yang mustajab, “Akan datang suatu masa di mana mulut kita dikunci, tangan kaki menjadi saksi. Artinya sikap kita kepada orang tua pun akan diperlihatkan di hari akhir, dan dimintai pertanggungjawaban.
Oleh karenanya kita perlu menghormati mereka dengan membahagiakan mereka selagi masih bersama kita, dan doakan beliau, serta jaga lah cucunya kelak”, Point terakhir adalah membangun keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Melalui Nabi Ibrahim kita dapat melihat satu keluarga yang saling asah, asih, dan asuh.
Untuk mendapatkan spirit Idul Adha, perlu membangun ketiga poin tersebut. “Untuk dapat ketiga poin itu maka kita perlu menyingkirkan jauh-jauh rasa kepemilikan kita terhadap ‘Ismail’. Merasa lah bahwa semua hanyalah titipan Allah. Dengan begitu kita dapat lebih menjganya dan ikhlas ketika hal itu pergi,” (Ismail Hermana)
Kami Keluarga Besar UMIKA
Mengucapkan Selamat Hari Raya
Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 Hijriyah
“Berqurban mengajarkan, Saling Asah, Asih dan Asuh. Untuk Meraih Spirit Idul Adha”.