Karawang,- “Logikanya gini, kalau nenek moyang sakit, makan tumbuhan ‘A’ lalu dia mati, berikutnya enggak ada yang pakai lagi. Tapi kalau sembuh, terus turun temurun. Berarti sudah teruji kan? Aman kan? Kenapa disebut tidak aman? Kalau disebut katanya tidak ada uji klinik, itu uji klinik, langsung ke manusianya,” paparnya. Prof. Moelyono pun menjelaskan bahwa obat itu harus memilihi dua syarat, yakni effective dan efficacy. Obat herbal, memiliki dua syarat tersebut.

Obat herbal juga bukan hanya dapat menyembuhkan, tetapi juga menjaga kesehatan secara menyeluruh. Ada empat mekanisme dari obat herbal.

Pertama adalah detoksifikasi, pengeluaran racun dari tubuh, biasanya dari urin dan keringat. “Artinya racun yang ada dalam tubuh kan keluar. Dan itu tidak bisa sehari. Tidak bisa satu kali makan. Itu kira-kira makan waktu seminggu,” jelas Prof. Moelyono.

Setelah detoksifikasi, selanjutnya adalah melancarkan peredaran darah. Dengan demikian, peredaran darah diperbaiki untuk juga mempermudah peredaran obat. Mekanisme ini bukan hanya sebagai penyembuhan penyakit, tetapi juga dapat menjaga tubuh dari berbagai penyakit lain.

Mekanisme ketiga adalah perbaikan pencernaan. Selain diperbaiki, juga untuk mencegah datangnya penyakit lainnya.

Setelah diperbaiki, maka tubuh pun siap untuk mekanisme selanjutnya, yaitu repairing atau treatment. Prof. Moelyono menjelaskan bahwa masing-masing tahapan tadi memakan waktu kira-kira seminggu. “Jadi obat herbal itu enggak pernah ada yang sehari, atau 3 hari. Biasanya satu bulan karena lebih menyeluruh,” ujar mantan Pembantu Dekan III Fakultas Farmasi Unpad ini.

Melalui herbal, Prof. Moelyono juga mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Ia pun menekankan bahwa yang terpenting bukanlah menyembuhkan penyakit, tetapi menjaga pola hidup untuk tetap sehat.

“Memang pasti obat herbal menyembuhkan? Yang pasti tidak mencelakakan, Kalau obat sintetis bisa mencelakakan karena kadang bisa berkumpul di ginjal,” tutur Prof. Moelyono yang juga terlibat dalam penyusunan Farmakope Herbal Indonesia. Prof. Moelyono pun menyayangkan masih belum banyaknya orang yang mendalami mengenai obat herbal di Indonesia. Mahasiswa Farmasi pun belum banyak yang mau mendalami herbal, karena merasa mendalami obat sintetis jauh lebih menguntungkan. Padahal, mendalami obat herbal pun bisa sangat menguntungkan.

Sejatinya, manusia yang berasal dari alam juga dapat kembali pada alam. Manusia dapat memelihara alam, juga dapat memanfaatkan apa yang sudah diberikan pada alam. Yang terpenting adalah tetap menghormati alam dan selalu belajar dari alam. “Saya merasa bagian dari alam yang tidak bisa keluar dari alam,” ucap Prof. Moelyono.(**)

Rangkuman :

Jadi ada 4 Mekanisme dari Obat Herbal :

1. Detofikasi
2. Melancarkan Peredaran darah
3. Perbaikan Pencernaan
4. Repairing/Treatment

Masing-masing tahapan memakan 1 minggu, jadi dibutuhkan 1 bulan mengonsumsi Herbal baru bisa bekerja secara menyeluruh

Tambahan dari kami :

Harus benar2 kuat niatnya ..benar asbab yang di tempuh dan sabar menjalaninya…

Kalau berobat herbal adalah try n error maka itu hanya upaya sia2..sia2 waktu biaya dan kesempatan untuk sembuh..

Mayoritas kita berobat herbal dalam kondisi Ragu2 dan bahkan terpaksa.

Sumber: unpad.ac.id