Ilustrasi Virus Cacar Monyet atau Monkeypox yang Jadi Darurat Kesehatan/ Foto: Getty Images/Vertigo3d

Status darurat kesehatan kembali diumumkan WHO dengan merebaknya penyakit cacar monyet atau Monkeypox. Penyakit yang juga disebut Mpox ini dapat menular secara fisik dan menyebabkan ruam dan luka lecet.

Diperlukan kewaspadaan apabila Bunda menemukan gejala dan ciri-ciri penyakit cacar monyet untuk segera ditangani. Mengutip laman detikNews, tercatat ada 88 kasus penyakit cacar monyet di Indonesia sejak 2022, yang mana 14 di antaranya terjadi pada awal tahun 2024.

Untuk melindungi keluarga dari paparan infeksi, terdapat ciri-ciri penyakit cacar monyet serta cara penularannya yang perlu Bunda ketahui. Simak selengkapnya mengenai penyakit cacar monyet berikut ini.

Apa itu cacar monyet?

Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit langka mirip dengan cacar yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini lebih sering ditemukan di wilayah Afrika Tengah dan Barat, tetapi telah muncul di berbagai bagian benua lainnya.

Menurut World Health Organization (WHO), cacar monyet atau Mpox adalah penyakit virus yang berasal dari spesies genus Orthopoxvirus. Mpox disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV) yang merupakan virus DNA untai ganda dari genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Virus cacar monyet biasanya menyerang hewan pengerat seperti tikus dan hewan primata seperti monyet. Namun, manusia juga dapat terinfeksi virus cacar monyet.

Dilansir laman Centers for Disease Control and Prevention, terdapat dua jenis virus cacar monyet atau Mpox sebagai berikut:

Clade I: Tergolong ke kondisi yang lebih parah dan berujung kematian. Beberapa kasus wabah menelan nyawa 10 persen penderitanya. Clade I merupakan endemik di Afrika Tengah.

Clade II: Jenis wabah global yang pertama muncul pada tahun 2022. Infeksi Mpox Clade II tidak terlalu parah, yang mana 99,9 persen pasien berhasil sembuh. Clade II merupakan endemik di Afrika Barat.

WHO tetapkan monkeypox darurat kesehatan global

Sebelumnya, WHO telah menetapkan penyakit cacar monyet atau Monkeypox menjadi darurat kesehatan global pada 24 Juli 2022. Pada tahun 2024, wabah penyakit cacar monyet dilaporkan terjadi di beberapa negara non-endemis. Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, kemudian kembali menetapkan status darurat kesehatan global pada 14 Agustus 2024.

Asal mula virus cacar monyet ditemukan di Denmark tahun 1958 pada monyet yang dipelihara untuk suatu penelitian. Kasus cacar monyet pertama pada manusia dialami seorang anak laki-laki pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Pada Mei 2022, wabah cacar monyet tiba-tiba menyebar dengan cepat di wilayah Eropa dan Amerika, serta keenam wilayah WHO lainnya.

Perkembangan kasus cacar monyet di Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara non-endemis yang mencatat puluhan kasus penyakit cacar monyet. Merangkum dari detikcom, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan pada Selasa (27/8/2024), bahwa telah ada 88 kasus penyakit cacar monyet di Indonesia sejak tahun 2022.

Kasus cacar monyet di Indonesia paling banyak terjadi di tahun 2023 dengan jumlah 73 kasus. Sementara di awal tahun 2024, telah ditemukan 14 kasus cacar monyet pada beberapa wilayah di Indonesia. Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa seluruh 88 kasus cacar monyet di Indonesia tersebut telah sembuh sepenuhnya.

“Apalagi saya sampaikan dari 88 ini 100 persen sembuh. Karena 100 persen mereka adalah varian atau clade 2B, kita sudah genome sequence semuanya. Jadi karena fasilitas labnya kita bagus, PCR-nya bagus, genome sequencing-nya bagus, sudah kita genome sequence semuanya 2B,” ujar Budi Gunadi dikutip dari detikcom (27/8/2024).

Penyebab cacar monyet

Berdasarkan penjelasan di beberapa sumber seperti Johns Hopkins MedicineEuropean Centre for Disease Prevention and Control, hingga Cleveland Clinic, berikut beberapa penyebab cacar monyet yang harus dipahami:

1. Virus Monkeypox atau MPXV

Cacar monyet atau Mpox adalah penyakit virus yang biasanya ditularkan dari hewan ke manusia. Cacar monyet disebabkan oleh virus Monkeypox atau MPXV yang terdapat pada satwa liar di beberapa negara Afrika bagian tengah dan barat.

2. Bersentuhan fisik dengan pasien terinfeksi cacar monyet

Penyebab seseorang terkena virus cacar monyet adalah adanya hubungan fisik dengan orang yang terinfeksi. Virus cacar monyet akan menular apabila seseorang melakukan kontak fisik seperti berpelukan, memegang, mencium, maupun bersentuhan alat kelamin. Penularan cacar monyet juga bisa terjadi saat berada di ruangan yang padat dan bertatap muka dalam waktu yang lama.

3. Menyentuh benda terpapar virus cacar monyet

Dalam kasus tertentu, cacar monyet dapat disebabkan oleh kontak fisik dengan benda milik pasien terinfeksi. Seperti menyentuh permukaan atau memegang pakaian, handuk, maupun tempat tidur.

4. Tertular dari hewan

Penularan cacar monyet terjadi melalui kulit yang terluka, seperti bekas gigitan atau cakaran, atau melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

7 Ciri-ciri gejala cacar monyet atau monkeypox

Untuk menghindari infeksi yang tidak diinginkan, Bunda harus mewaspadai ciri-ciri penyakit cacar monyet yang muncul pada tubuh. Gejala cacar monyet biasanya akan muncul dalam waktu 5-21 hari sejak pertama kali terpapar virus.

Menurut laman National Health Service (NHS), berikut 7 ciri-ciri penyakit cacar monyet yang pertama kali muncul sebagai gejala:

1. Demam tinggi

Demam tinggi dapat menjadi gejala dan ciri-ciri penyakit cacar monyet. Suhu yang tinggi menjadi tanda awal dari adanya infeksi dalam tubuh dan biasanya disertai dengan flu.

2. Sakit kepala

Sakit kepala menjadi tanda bahwa tubuh telah terkena infeksi dan merupakan respon dari sistem imun tubuh. Sakit kepala sebagai ciri-ciri penyakit cacar monyet biasanya muncul seiringan dengan demam tinggi, pegal linu, dan flu.

3. Nyeri otot atau sendi

Nyeri otot atau sendi muncul bersamaan dengan gejala cacar monyet lainnya. Kondisi ini dapat terjadi sangat parah karena sistem imun tubuh mendeteksi adanya infeksi virus.

4. Sakit punggung

Ciri-ciri penyakit cacar berikutnya berkaitan dengan gejala nyeri otot dan sendi. Sakit punggung karena cacar monyet biasanya terasa di bagian bawah punggung akibat adanya masalah pada otot.

5. Pembengkakan kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening yang bengkak adalah salah satu gejala dan ciri-ciri utama penyakit cacar monyet. Pembengkakan kelenjar biasanya terjadi di area leher, ketiak, dan selangkangan.

6. Menggigil atau kedinginan

Rasa menggigil terjadi saat tubuh berusaha mempertahankan suhu sebagai respons terhadap infeksi virus. Sama seperti virus lainnya, tubuh akan berusaha menaikkan suhu untuk melawan virus Monkeypox.

7. Kelelahan

Kelelahan yang berlebihan umumnya terjadi di tahap awal seseorang terinfeksi virus Monkeypox. Gejala cacar monyet ini biasanya diikuti dengan demam tinggi, sakit kepala, flu, dan nyeri punggung.

Ciri-ciri penyakit cacar monyet berupa ruam biasanya akan muncul pada 1-5 hari setelah gejala pertama. Ruam dapat muncul di bagian tubuh manapun termasuk tangan, kaki, mulut, wajah, dan bagian tubuh lainnya. Ciri-ciri penyakit cacar monyet juga dapat dirasakan pada anus yang nyeri dan pendarahan melalui pantat.

Bentuk cacar monyet: ruam dan bekas luka

Bentuk cacar monyet dapat dikenali sebagai ruam atau luka pada permukaan kulit. Bentuk cacar monyet juga berupa benjolan-benjolan kecil berisi nanah.

Dilansir American Academy of Dermatology Association, ruam cacar monyet biasanya muncul di sekitar selangkangan, daerah genital, atau sekitar anus. Ruam tersebut biasanya cenderung berada di area yang sama dan tidak menyebar.

Pasien cacar monyet biasanya memiliki beberapa benjolan kecil pada kulitnya. Benjolan tersebut terlihat melepuh dan berisi nanah atau bisa juga terlihat seperti bekas luka.

Bentuk cacar monyet juga mengalami perubahan seiring waktu. Mengutip laman Healthdirect, ruam awalnya berbentuk bintik-bintik merah datar. Kemudian membesar menjadi luka berisi cairan seperti nanah dan nantinya akan berkerak lalu mengelupas.

Proses penularan cacar monyet

Menurut laman World Health Organization (WHO), berikut penularan cacar monyet yang dapat terjadi pada manusia:

1. Kontak dengan orang terinfeksi

Cacar monyet menyebar lewat kontak dengan orang yang terinfeksi. Kontak yang dimaksud adalah bersentuhan kulit, mulut, dan kelamin. Berbicara terlalu dekat juga dapat membuat seseorang tertular cacar monyet. Selain itu, orang yang memiliki banyak pasangan seks akan lebih berisiko terinfeksi Mpox.

2. Penularan cacar monyet saat hamil

Selama masa kehamilan, virus cacar monyet dapat menular ke bayi. Tertular cacar monyet dapat membahayakan janin dan menyebabkan keguguran dan kematian saat baru lahir.

3. Penularan cacar monyet oleh hewan

Penularan cacar monyet dari hewan ke manusia terjadi lewat gigitan atau cakaran, atau ketika berburu, menguliti, memasak, dan memegang bangkainya. Hingga kini, penelitian masih terus dilakukan untuk menemukan penampungan hewan dengan virus cacar monyet.

Cara mengobati cacar monyet atau monkeypox

Dilansir laman Cleveland Clinic, cacar monyet atau Monkeypox adalah penyakit yang biasanya sembuh sendiri tanpa pengobatan. Gejalanya pun akan berlangsung selama dua hingga empat minggu. Berikut ini bentuk pengobatan atau perawatan penyakit cacar monyet:

1. Mengonsumsi obat antivirus

Hingga saat ini, belum ada pengobatan antivirus resmi untuk mengobati cacar monyet. Pasien cacar monyet biasanya akan diberikan resep obat antivirus seperti cidofovir atau tecovirimat. Obat tersebut telah disetujui penggunaannya untuk mengobati infeksi virus termasuk cacar.

2. Minum banyak air putih

Untuk merawat tubuh selama terkena cacar monyet, pasien harus menjaga cairan tubuhnya. Hal ini dilakukan agar tinja tetap lunak dan meredakan nyeri pada tubuh.

3. Isolasi diri

Setelah seseorang didiagnosis terkena penyakit cacar monyet, isolasi diri perlu dilakukan untuk mencegah penularan kepada anggota keluarga lainnya. Isolasi dilakukan hingga ruam dan koreng pada kulit sembuh.

Cara mencegah cacar monyet atau monkeypox

Berbagai jenis penyakit virus dapat dicegah apabila Bunda menjaga kebersihan diri terutama dari kerumunan orang dan benda kotor. Tindakan kesehatan juga dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan cacar monyet.

1. Mecegah cacar monyet lewat aktivitas sehari-hari

Pencegahan infeksi cacar monyet dapat dilakukan dengan menerapkan kedisiplinan sebagai berikut:

  • Jaga jarak ketika ada orang bersin dan batuk
  • Tutupi hidung dan mulut saat bersin, sebaiknya dengan siku tangan
  • Hindari kontak fisik dengan pasien terinfeksi cacar monyet dan jangan sentuh barang-barang yang mereka gunakan
  • Hindari kontak dengan hewan liar maupun menyentuh daging hasil buruan
  • Gunakan perlengkapan pelindung ketika merawat seseorang yang terkena cacar monyet

2. Mencegah cacar monyet dengan vaksinasi

Vaksinasi Mpox dikembangkan untuk mengobati penyakit cacar termasuk cacar monyet. Vaksin Mpox sebaiknya hanya diberikan pada pasien yang telah terinfeksi cacar monyet atau yang berpotensi terkena cacar monyet.

Vaksin Mpox di Indonesia

Untuk mencegah terinfeksi cacar monyet, Bunda bisa mempertimbangkan untuk melakukan vaksinasi Mpoks. Dilansir CNBC Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi berencana mendatangkan 1.600 dosis vaksin Mpox dari Denmark.

Vaksin Mpox di Indonesia sendiri sebelumnya terdapat 1.000 dosis pada tahun 2022 lalu. Stok vaksin Mpox saat ini ketersediannya sudah tidak banyak dan banyak negara yang mulai mencari vaksin tersebut.

Komplikasi cacar monyet

Komplikasi cacar monyet atau Mpox meliputi dehidrasi ekstrem akibat muntah dan diare. Orang yang terinfeksi juga akan sulit minum jika memiliki ruam di mulut.

Komplikasi cacar monyet lainnya dapat berupa infeksi kulit atau selulitis, infeksi paru-paru, sepsis, infeksi otak, hingga infeksi kornea. Bekas luka yang parah juga dapat muncul di bagian wajah, lengan, dan kaki.

Artikel ini sudah terbit di haibunda.com dengan judul 7 Ciri-ciri Penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox yang Jadi Darurat Kesehatan