Berikut adalah kiat-kiat supaya selamat dari maksiat, semoga bermanfaat:
(01). Menyakini bahwa dosa itu ancamannya sangat berat, baik di dunia maupun di akhirat
(02). Menumbuhkan sifat muraqabah (selalu merasa diawasi oleh Allah), sehingga akan melahirkan rasa takut kepada Allah Ta’ala
(03). Menyakini bahwa semua perkataannya dan perbuatannya di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Ta’ala
(04). Mempelajari kisah2 tentang keutamaan orang yng mampu menjaga dirinya dari yang haram, serta menolak maksiat karena takut kepada Allah Ta’ala
(05). Menyakini bahwa mengikuti hawa nafsu barang sesaat saja akan menuai penyesalan dan nanti dapat menjerumuskan seseorang kepada kehinaan dan kebinasaan
(06). Meninggalkan apa saja sarana2 yang dapat mengantarkan kepada syahwat dan hawa nafsu yang tercela
(07). Bergaullah dengan orang2 yang telah dikenal keshalihannya serta ketaqwaannya kepada Allah Ta’ala
(08). Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, karena jika ini tidak dilakukan, maka akan tersibukkan dengan perkara yang bathil dan sia-sia
(09). Jika meninggalkan sesuatu, hendaknya meninggalkannya karena Allah, niscaya Allah pun akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik
(10). Memperbanyak doa perlindungan kpda Allah dari gangguan syaitan serta membaca istighfar, dzikir dan bertaubat kepada Allah
(11). Tidak meninggalkan shalat fardhu secara berjamaah di masjid (bagi laki-laki)
(12). Mempelajari apa saja perangkap serta tipu daya syaithan yang dpt menjerumuskan kepada dosa dan maksiat
(13). Berusaha untuk memperbanyak puasa sunnah dan shalat malam
(14). Bersegera menikah dengan pasangan yang shalih atau shalihah
(15). Mencari guru yang nasehat-nasehatnya selalu membekas dan sering memberikan sentuhan-sentuhan rasa takut kepada Allah dan mengingatkan hati akan akhirat
(16). Sering kali membaca kisah-kisah dari penghuni Surga dan penghuni Neraka
(17). Sering kali membaca kisah-kisah akhir hayat dari pelaku dosa dan maksiat
(18). Selalu menumbuhkan rasa takut kepada Allah akan datangnya maut secara tiba-tiba sebelum sempat bertaubat, dan sering kali ziarah kubur, untuk mengingat kematian dan akhirat serta melembutkan hati
(19). Seringkali mendatangi majelis-majelis ta’lim yang membahas tentang tazkiyatun nufus yang dapat menggugah, menyentuh dan menggetarkan jiwa
(20). Mencegah jiwa dari kesenangan yang halal dan diperbolehkan, supaya ia terbiasa meninggalkan perkara yang haram
(21). Berusaha keras untuk menundukkan pandangan pada perkara yang diharamkan
(22). Memikirkan kekurangan-kekurangan seseorang yang sedang disukai, yang jelas belum halal baginya
(23). Tidak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang yang bukan mahram, kecuali jika ada keperluan yang sangat
(24). Tidak berlebihan dalam makanan dan minum, atau tidak memakan makanan atau meminum minuman yang bisa mempercepat timbulnya syahwat yang tinggi
(25). Menghukum diri dengan berpuasa atau bersedekah setiap kali jiwa terkalahkan oleh hawa nafsu yang mengajak kepada dosa
(26). Selalu berusaha ikhlas mengharapkan wajah Allah semata dalam setiap gerakan dan diam, kondisi sembunyi-sembunyi dan terang-terangan
(27). Selalu memandang sedikit amal-amal shalih yang pernah dikerjakan, meskipun bisa jadi hakikatnya banyak
(28). Memahami hakikat dunia ini yang hina dan tidak kekal, serta yakin akan kehidupan akhirat yang lebih baik dan abadi
(29). Selalu menanamkan rasa cinta kepada Allah, sehingga akan mudah meninggalkan maksiat karena cintanya itu
(30). Bersungguh-sungguh dan berusahalah terus-menerus dalam mengamalkan semua kiat-kiat di atas
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
Sumber: https://telegram.me/najmiumar