Cinta kepada Allah itu indah, bahkan itulah keindahan yang paling diinginkan oleh hati dan jiwa seorang manusia. Indahnya rasa cinta kepada Allah Ta’ala telah menjadikan segala bentuk ibadah dan ketaatan menjadi indah dan nikmat, karena rasa kenikmatan itu mengikuti rasa cinta kepada-Nya.
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
“Tiada kebahagiaan, kelezatan, kenikmatan serta kebaikan bagi hati manusia kecuali (setelah) ia pun menjadikan Allah (sebagai) sembahan satu-satunya, puncak dari tujuannya dan Dzat yang paling dicintai-Nya melebihi segala sesuatu” (Ighotsatul Lahfan 1/26)
Syaikh Abdurrozzaq حفظه الله berkata :
“Tidak mungkin seorang hamba bisa untuk beribadah kepada-Nya dengan rasa cinta, mengharapkan akan rahmat-Nya dan takut terhadap siksa-Nya, tanpa dia mengenal kemahaindahan nama-nama-Nya, serta kemahasempurnaan sifat-sifat-Nya, yang semua itu menunjukkan kemahaagungan dan kemahatinggian-Nya, dan juga Dialah satu-satunya yang berhak untuk disembah dan tidak ada sembahan yang benar selain Dia” (Fiqh Asmaa-ul Husna hal 10)
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
Sumber: telegram.me/najmiumar