Fenomena Gerhana Bulan yang dalam bahasa Arab disebut ‘khusuf’, umat Islam disunahkan mengerjakan shalat sunah dua rakaat atau shalat sunah khusuf. Setelah itu disunahkan juga untuk mengerjakan dua khutbah, berikut tata cara dan bacaan ketika melaksanakan shalat Gerhana.

1. Berniat sholat gerhana.

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman/makmuman lillahi ta’ala

“Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Shubhanahu wa Ta’ala”.

2. Takbiratul ihram.

3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat.

4. Ruku’

5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal)

6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat.

7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua).

8. Bangkit dari ruku’ (i’tidal).

9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama.

11. Sallam.

Selesai shalat, bilal maju sembari memegang tongkat, kemudian menghadap ke jama’ah dan dilanjutkan membaca:

lأَسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظِيْمَ
أَسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظِيْمَ
أَسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظِيْمَ
الَّذِيْ لَا إِلٰهَ إلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

يَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ
رُوِيَ عَنِ الْمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ: إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ، لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذٰلِكَ فَصَلُّوْا وَادْعُوْا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ.

أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ،
أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا آجَرَكُمُ اللهُ،
أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Khatib maju untuk menerima tongkat kemudian berhenti dengan posisi menghadap ke arah qiblat.

Kemudian bilal membaca do’a:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اَللّٰهُمَّ قَوِّ الْإسْلَامَ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِي الدِّيْنِ، يَارَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَ يَا خَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Setelah itu, khatib mengucapkan salam kepada jama’ah.

8. Kemudian khatib duduk sejenak dan bilal membaca istighfar dengan suara yang keras (dalam keadaan duduk):

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
الَّذِيْ لَا إِلٰهَ إلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Selanjutnya khatib melaksanakan khutbah.

Setelah selesai khutbah pertama, khatib duduk sebentar, lalu bilal membaca istighfar dengan suara yang keras. Bacaan istighfar itu seperti:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ،
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ،
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ..
الَّذِيْ لَا إِلٰهَ إلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Kemudian khatib berdiri untuk meneruskan khutbah kedua sampai selesai.

Sumber: Kitab Kifayatul Akhyar juz 1 hal 157.

Catatan: Data Falakiyah menunjukkan nanti malam (selasa malam rabu, 08/11/2022) aka terjadi Gerhana Bulan di seluruh Indonesia. Awal fase gerhana sebagian dimulai pukul 16:09:12 WIB. Kemudian, awal fase gerhana total pada pukul 17:16:37 WIB. Sementara Puncak gerhana total akan terjadi pada pukul 17:59:07 WIB dan akhir fase gerhana total terjadi pada 18:41:37 WIB. Akhir fase gerhana sebagian bertepatan dengan waktu pukul 19:49:02 WIB.