Fitnah Wanita Kepada Muadzin

0
11

Hati manusia mudah berbolak-balik, apalagi pada zaman kita sekarang yang penuh dengan fitnah. Dikisahkan, ada seorang muadzin yang sangat rajin adzan dan shalat. Dia sangat taat beribadah dan sering di masjid.

Suatu hari, dia melihat ke rumah seorang Nasrani yang berada di bawah menara masjid, ternyata dia melihat putri penghuni rumah dan langsung jatuh cinta padanya. Dia pun meninggalkan adzannya dan turun menuju rumahnya. Berikut ceritanya

Imam Ibnul Jauzi رحمه الله berkata :
“Telah sampai berita kepadaku seseorang di Baghdad bernama Shalih sang muadzin. Dia telah mengumandangkan adzan selama 40 tahun, dan dikenal dengan keshalihannya. Pada suatu hari, dia naik ke menara untuk mengumandangkan adzan, lalu tiba-tiba dia melihat gadis Nashrani yang rumahnya berdampingan dengan masjid. Maka dia pun terfitnah dengannya, hingga dia mendatangi rumahnya lalu mengetuk pintu rumah gadis Nashrani itu. Gadis itu berkata : “Siapa ?”. Dia berkata : “Saya Shalih sang muadzin”. Maka gadis itu pun membukakan pintu untuknya.

Setelah masuk, dia pun langsung memeluk gadis itu. Gadis itu lalu berkata : “Engkau adalah orang yang diberi amanah, kenapa engkau berkhianat seperti ini ?”

Shalih pun menjawab : “Turuti saja keinginanku, dan jika tidak, maka aku akan membunuhmu”.

Gadis itu berkata : “Tidak, kecuali engkau meninggalkan agamamu”.

Shalih berkata : “Aku berlepas diri dari Islam dan semua yang dibawa oleh Muhammad ﷺ”.

Lalu dia pun mendekati sang gadis.

Gadis itu pun berkata lagi : “Sesungguhnya engkau mengucapkan itu semata-mata agar tercapai tujuanmu, lalu (setelah itu) engkau pun akan kembali ke agamamu, maka makanlah daging babi”.

Lalu Shalih memakan daging babi.

Gadis itu berkata lagi : “Minumlah khamr”.

Shalih pun meminum khamr sehingga dia mabuk, lalu dia mendekati sang gadis, namun gadis itu masuk ke dalam rumah serta mengunci pintunya dan dia berkata : “Naiklah ke atap rumah, (tunggulah) sampai ayahku pulang agar dia menikahkanku denganmu”.

Kemudian Shalih pun naik ke atap, tetapi dia terjatuh dan meninggal. Gadis itu keluar dari rumahnya, lalu menutupi tubuh Shalih dengan selembar kain. Kemudian datanglah ayah gadis itu, lalu gadis itu menceritakan apa yang telah terjadi. Di malam harinya, ayah gadis itu mengeluarkan mayat Shalih dan melemparkannya ke jalan. Kemudian peristiwa yng menimpa Shalih pun menjadi terkenal, namun telah dibuang ke tempat sampah. (Dzammul Hawaa hal 409)

Sumber: telegram.me/najmiumar/dakwahpost