مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari: 5096 dan Muslim: 2740)
Hadis ini tidak berlebihan. Karena fakta memang telah membuktikan. Meskipun wanita diciptakan dengan kondisi akal yang lemah, namun betapa banyak lelaki yang cerdas, kuat gagah perkasa, dibuat lemah tunduk di bawahnya. Meskipun para wanita diciptakan dengan keterbatasannya, namun betapa banyak para penguasa jatuh tersungkur dalam jeratnya. Meskipun wanita dicipta dengan keterbatasan agama, namun betapa banyak ahli ibadah yang dibuat lalai dari Tuhannya.
Tidak sedikit seorang miliader kaya raya nekad berbuat korupsi demi istri tercinta. Tidak jarang darah tertumpah, pedang terhunus, karena wanita. Betapa banyak orang waras dengan akal yang sempurna menjadi gila gara-gara wanita. Bahkan sering kita jumpai seorang laki-laki rela bunuh diri demi wanita. Atau yang lebih parah dari itu semua entah berapa orang mukmin yang mendadak berubah menjadi kafir gara-gara wanita. Pantaslah jika rasulullah mengatakan fitnah wanita adalah fitnah yang luar biasa.
Bahkan betapa umat terdahulu hancur binasa juga gara-gara wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan dalam sabdanya,
إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خضرة، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّــقُوا الدُّنْــيَا وَاتَقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِـي إِسْرَائِـيلَ كَانَتْ فِي النِسَاءِ
“Sesungguhnya dunia ini begitu manis nan hijau. Dan Allah mempercayakan kalian untuk mengurusinya, Allah ingin melihat bagaimana perbuatan kalian. Karenanya jauhilah fitnah dunia dan jauhilah fitnah wanita, sebab sesungguhnya fitnah pertama kali di kalangan Bani Israil adalah masalah wanita” (H.R. Muslim: 2742)
“Beberapa orang telah menyuruh seorang wanita cantik dan pandai untuk menggoda ar-Rabi’ bin Khutsaim (Tabi’in). Apabila dia tergoda, maka wanita itu dijanjikan hadiah sebesar 1000 dirham.
Wanita itu mengenakan pakaian yang paling bagus dan parfum terharum yang dia punya. Ketika ar-Rabi’ keluar dari masjid, wanita itu mulai menggodanya. Ar-Rabi’ pun meliriknya. Tingkah wanita itu membuatnya takut.
Wanita itu menghadap ar-Rabi’ dan membuka kerudungnya. Ar-Rabi’ berkata :
“Bagaimanakah dengan dirimu, seandainya penyakit demam menyerangmu, kemudian mengubah warna kulitmu serta keindahan tubuhmu ???
Bagaimanakah dengan dirimu, jika Malaikat Maut datang kepadamu, lalu dia pun mencabut nyawamu ???
Bagaimanakah dengan dirimu, apabila Malaikat Munkar dan Nakir bertanya kepadamu ???”
Wanita itu mendadak menjerit lalu pingsan. Demi Allah, begitu sadarkan diri dia langsung insaf (taubat) dan menyembah Allah dengan sungguh-sungguh. Pada hari kematiannya, wanita itu bagaikan sebatang pohon yang terbakar (karena zuhud serta ketekunannya dalam beribadah)” (Shifatus Shofwah II/112)
Sumber: muslim.or.id/telegram.me/najmiumar