Pemimpin rumah tangga yang terbaik itu adalah yang mampu menjadikan istri dan anak-anaknya menjadi penyejuk hati.
Penyejuk hati di sini bukan saat melihat istri dan anak-anaknya sedang terlalaikan dengan dunianya, melainkan ketika dia melihat istri & anak-anaknya tunduk dan patuh dalam ketaatan kepada Allah.
(1). Imam al-Qurthubi رحمه الله berkata :
ليس شيء أقر لعين المؤمن من أن يرى زوجته وأولاده مطيعين لله عز وجل
“Tiada sesuatu yang lebih menyejukkan pandangan seorang mu’min dibanding (saat) dia melihat istrinya dan anak2nya sedang dalam keadaan taat kepada Allah ‘Azza wa Jalla” (Tafsir al-Baghawi VI/99)
(2). Imam Ibnu Baaz رحمه الله berkata :
اﻟﺰﻭﺝ ﺇﺫا ﺭﺃﻯ ﺯﻭﺟﺘﻪ ﻋﻠﻰ ﻃﺎﻋﺔ اﻟﻠﻪ ﻗﺮﺕ ﺑﻬﺎ ﻋﻴﻨﻪ، ﻭﻫﻜﺬا اﻟﺰﻭﺟﺔ ﺇﺫا ﺭﺃﺕ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻃﺎﻋﺔ اﻟﻠﻪ ﻭﻫﻲ ﻣﺆﻣﻨﺔ ﻗﺮﺕ ﺑﺬﻟﻚ ﻋﻴﻨﻬﺎ، ﻓﺎﻟﺰﻭﺝ اﻟﺼﺎﻟﺢ ﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ ﻟﺰﻭﺟﺘﻪ ﻭاﻟﺰﻭﺟﺔ اﻟﺼﺎﻟﺤﺔ ﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ ﻟﺰﻭﺟﻬﺎ اﻟﻤﺆﻣﻦ
“Seorang suami apabila dia itu melihat istrinya di atas ketaatan kepada Allah, maka menjadi sejuklah pandangannya, dan demikian pula dengan seorang istri, apabila dia melihat suaminya itu di atas ketaatan kepada Allah, sedangkan dia adalah seorang wanita yang mu’minah, maka menjadi sejuklah pandangannya. Maka suami yg shalih itu akan menjadi penyejuk pandangan bagi istrinya, serta istri yang shalihah itu menjadi penyejuk pandangan (mata & hati) bagi suaminya yang mu’min” (Majmu’ Al-Fatawa IV/44)
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
“Wahai Tuhan kami, karuniakan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami)” (QS. 25:74)
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ زَوْجَتِيْ زَوْجَةً صَالِحَةً تُعِيْنُنِيْ فِيْ دُنْيَايَ وَ آخِرَتِيْ وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَمَسِّكِيْنَ بِسُنَّةِ نَبِيِّكَ ﷺ…
“Ya Allah, jadikan istriku termasuk istri yg shalihah, yang (senantiasa) menolongku pada (urusan) duniaku dan akhiratku, dan jadikanlah kami orang2 yang berpegang teguh dgn sunnah (ajaran) Nabi-Mu ﷺ…”
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهَا لِيْ خَيْرَ الزَّوْجَاتِ، وَ اجْعَلْنِيْ لَهَا خَيْرَ الْأَزْوَاجِ، وَ أَسْعِدْهَا مَعِيْ، وَأَسْعِدْنِيْ مَعَهَا، آمين…
“Ya Allah, jadikanlah dia sebaik-baik istri bagiku, serta jadikanlah aku sebaik-baik suami baginya. Bahagiakanlah ia (hidup) bersamaku & bahagiakanlah aku (hidup) bersamanya, aamiiin…”
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
Sumber: telegram.me/najmiumar