Sufyan Ash-Ashbahiny bercerita kepada ‘Uqah ibn Muslim bahwa semasa memasuki Madinah, dia melihat orang sedang mengerumuni Abu Hurairah r.a. Sufyan pun menghampirinya, lalu dia duduk di hadapan Abu Hurairah yang sedang menyampaikan hadis kepada jemaah itu. Ketika Abu Hurairah berdiam diri seketika, Sufyan meminta agar dia menyampaikan hadis yang benar-benar difahami untuk dihayati. Abu Hurairah pun bersetuju seraya berkata. “Akan aku sampaikan kepadamu satu hadis yang telah disampaikan RASULULLAH Shallallaahu ‘alaihi wasallam kepadaku” Selepas berkata begitu, tiba-tiba ABU HURAIRAH menangis tersedu-sedu hingga hampir pengsan.
Kemudian dia diam sebentar dan setelah kembali tersedar dia berkata, “Akan aku sampaikan kepadamu satu hadits yang telah disampaikan RASULULLAH Shallallaahu ‘alaihi wasallam kepadaku di rumah ini, tidak ada orang lain selain aku dan baginda. ” Tiba-tiba Abu Hurairah menangis kembali tersedu-sedu sehingga hampir pengsan. Ketika itu Abu Hurairah kembali sedar dan dia menceritakan, “bahwa pada hari kiamat nanti, ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala akan turun kepada hambanya untuk memberikan keputusan kepada mereka. Setiap umat ketika itu berlutut.”
Golongan terawal yang akan dipanggil adalah “orang alim” , orang kaya dan orang yang berperang di jalan ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala
ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala bertanya kepada orang alim itu, “Bukankah AKU telah mengajarkanmu kitab yang telah AKU turunkan kepada rasul-KU?” Orang itu menjawab. “Benar,wahai Tuhan. ” ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala kembali bertanya. ”Apa yang engkau kerjakan dengan ilmu yang kau miliki?” Orang tersebut menjawab, ”Dengannya aku beribadat kepada-MU di malam hari dan siang hari” Malaikat berkata kepadanya, “engkau berdusta”. ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala berfirman “engkau hanya ingin dikatakan bahwa engkau seorang yang alim”.
Kemudian dipanggil orang kaya. ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala berfirman, ”Engkau telah AKU beri rezeki sehingga berkeadaan cukup”. Orang itu menjawab, ”Benar wahai tuhan”. ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala kemudian bertanya, ”Apa yang telah engkau kerjakan dengan hartamu itu?”, dia menjawab, ”Dengannya aku bersillaturrahim dan juga bersedekah.” ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala berfirman kepadanya, “Engkau dusta”. Malaikat juga berkata begitu. ALLAH berfirman, ”Engkau hanya ingin dikatakan bahwa engkau seorang dermawan.”
Kemudian didatangkan orang yang terbunuh selepas berperang di jalan ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala. Maka ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala berfirman, ”Apa yang menyebabkanmu terbunuh?” Dia menjawab, ”Telah diperintahkan kepadaku untuk berjihad di jalan-MU, maka aku berperang sehingga terbunuh.” Maka ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala berfirman kepadanya ,”Engkau berdusta, malaikat juga berkata begitu.” ALLAH Subhanallaahu wa ta’ala berfirman, ”Engkau hanya ingin dikatakan bahwa engkau seorang yang berani”.
“Kemudian RASULULLAH Shallallaahu ‘alaihi wasallam menepuk lututku sambil bersabda, ”Wahai Abu Hurairah, ketiga-tiga orang itu adalah orang-orang yang pertama sekali merasakan siksaan api neraka pada hari kiamat.'”
Marilah bersama kita fikir-fikirkan dan renung-renungkan.