Karawang,- Rentetan Musibah melanda Tanah Air menambah peristiwa duka ditengah Wabah Covid-19 yang belum usai menjangkit Indonesia. Kabar duku muncul di sejumlah daerah terkena bencana.
Sejumlah bencana alam tersebut juga terjadi di tengah peristiwa duka jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1/2021). Disusul beberapa Ulama Wafat, diantaranya Syeikh Ali Jaber, Habib Ali Asegaf Tebet.
Bencana alam pertama yang terjadi di awal 2021 ialah longsor di Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (9/1/2021). Kemudian berlanjut pada terjadinya sejumlah bencana alam di beberapa daerah lainnaya mulai dari banjir, gempa bumi, hingga gunung meletus.
Berikut lima bencana alam yang terjadi di awal 2021:
Berikut empat bencana alam yang terjadi di awal 2021:
1. Longsor di Sumedang, Jawa Barat
Bencana longsor di Sumedang terjadi pada 9 Januari tepatnya di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.
Longsor terjadi dua kali yakni pada pukul 16.00 WIB dan pukul 19.00 WIB. Dari data sementara terdapat 1.020 orang yang mengungsi akibat bencana tersebut. Hingga kini, korban tewas yang berhasil ditemukan berjumlah 36 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, proses pencarian korban longsor tersebut terkendala cuaca hujan.
2. Banjir di Kalimantan Selatan
Hujan lebat disertai kilat dan angin kencang pada 12-14 Januari mengakibatkan banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Salah satu wilayah yang terdampak parah akibat bencana banjir ini adalah Kabupateng Balangan, yang terletak di bagian utara Kalimantan Selatan.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi BNPB pada Sabtu (16/1/2021) pukul 02.00 WIB tercatat ada 3.571 rumah di Balangan yang terendam banjir.
Banjir di Balangan disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi, yang menyebabkan meluapnya sungai Balangan dan Sungai Pitap.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan menyebut, saat ini banjir masih belum surut, dengan tinggi muka air terpantau sekitar 50-150 sentimeter.
3. Gempa di Sulawesi Barat
Gempa di Sulawesi Barat terjadi pada Kamis (14/1/2021). Gempa pembuka dengan magnitudo 5,9 terjadi di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kemudian disusul gempa kedua yang juga terjadi di Majene dengan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1/2021) dini hari.
BNPB melaporkan, hingga Minggu (17/1/2021) pukul 20.00 WIB, total korban meninggal akibat gempa Mamuju- Majene sebanyak 81 orang.
Raditya dalam keterangan tertulisnya melaporkan, 81 korban itu dengan rincian 70 orang meninggal di Kabupaten Mamuju, dan 11 orang di Kabupaten Majene.
Saat ini BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas, relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat.
Raditya menambahkan, Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.
4. Banjir dan longsor di Manado, Sulawesi Selatan
Banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu (16/1/2021) pukul 15.09 WITA. Bencana yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil tersebut menyebabkan 500 jiwa harus mengungsi dan lima orang meninggal dunia.
Tinggi muka air yang menggenangi kawasan tersebut mencapai 50 hingga 300 cm. Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan, kerugian materil akibat bencana ini adalah dua unit rumah yang rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang.
Banjir dan longsor di Manado juga mengakibatkan enam kroban tewas. Keenam korban tersebut yaitu San Hasan (30), Meyni Pondaag (62), Fany Poluan (50), Arni Lorens (43), Chelsea (7), serta seorang polisi Aiptu Kifni Kawulur (49).
Dari data BNPB pada Minggu pagi, banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara menyebabkan 500 jiwa mengungsi.
5. Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (16/1/2021). mengakibatkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo pada pukul 17.40 WIB-21.08 WIB. (kompas)
6. Banjir Bandang Puncak Bogor
Sebanyak 900 orang terdampak banjir bandang yang terjadi di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Selasa (19/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi.
“Sebanyak 900 jiwa terdampak banjir bandang di Kabupaten Bogor. Banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang disertai longsoran dari gunung,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. (cnn)
Tanggapan Kang Adi selaku Ketum UMIKA mengatakan, “Atas Musibah bencana yang terjadi, InsyaaAlloh TPD UMIKA membuka Donasi yang nantinya akan disalurkan untuk Para Korban Bencana, walau dimasa-masa sangat sulit ini, ketika ada yang terkena musibah tentunya harus peduli membantu semampu apa yang bisa dilakukan”. Pungkasnya saat dihubungi Tim Media UMIKA lewat Telegram, Selasa (19/01/2021).
Donasi bisa disalurkan melalui No. Rekening :
BJB Syariah
5150.2010.18010
an Yayasan UMIKA FATIMAH AZZAHRA
Atau,
BCA 7425-040-570
an Muhamad Abdul Aziz
Konfirmasi : 0838-9614-9785 (Helmi Nugraha)