Pilihan menjadi orangtua muncul dalam bentuk pasangan suami istri yang memilih tidak memiliki anak. Walau adanya nilai anak yang kental di Indonesia dan memengaruhi hampir segala aspek hidup, masih ada pasangan – pasangan suami istri yang memilih untuk tidak memiliki anak.

Hal ini dibuktikan nyata oleh munculnya komunitas – komunitas childfree di Indonesia salah satunya Indonesia Childfree Community yang telah ada di Facebook sejak tahun 2014 dan sekarang memiliki kurang lebih 1300 anggota.

Berikut penulis jabarkan Childfree menurut para ahli yaitu agama, sains dan juga menurut krisis ekologi sehingga menambah wawasan kita dalam memahami fenomena childfree.

Pemikiran Para Publik Figure
Gita merupakan seorang sarjana yang lulus dari jurusan kimia murni Universitas Freiheit, Jerman pada 2017. Gita bersama sang suami, Paul Andre Partohap, memutuskan untuk tidak memiliki anak alias childfree karena menganggap hal itu bukanlah suatu kewajiban.

Dalam situs pribadinya pada 11 November 2018, Gita mengungkapkan beberapa alasan yang dapat dilihat memulai wacana childfree dalam dirinya yang meliputi alasan finansial, alasan pendidikan, alasan kebudayaan, dan alasan kesehatan—kesemuanya diambil berdasarkan pengalaman hidupnya yang menjadi basis gagasannya.

Sementara seorang artis berdarah Jerman sekaligus lulusan jurusan Psikologi dan Sastra Jerman, Universitas Columbia, bernama Cinta Laura Kiehl yang akrab dipanggil Cinta saat ini memilih childfree dengan alasan overpopulasi seperti yang diungkapkan Cinta di channel Youtube The Hermansyah A6 pada 8 Agustus 2021 yang menurutnya Bumi ini sudah terlalu penuh dengan manusia sehingga adopsi bisa menjadi alternatif untuk tidak “menambah” beban bumi yang berasal dari akibat perbuatan prokreasiny.

Pemikiran Menurut Ulama
Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya, seorang tokoh agama di komunitas muslim bernama Al-Bahjah yang merupakan doktor lulusan American University for Human Sciences, California, Amerika Serikat, ini berpendapat bahwa dirinya menolak childfree karena menurutnya memiliki keturunan (prokreasi) merupakan fitrah manusia, bahkan apabila ada manusia yang memilih childfree perlu didoakan, dinasehati, dan dikasihani (Ma’arif, dalam Al-Bahjah TV, 2021).

Namun, hal berbeda diungkapkan oleh Ahmad Muntaha selaku Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM-NU), bahwa childfree dari sudut pandang menunda memiliki anak secara fikih masih diperbolehkan (Muntaha, 2021), tetapi apabila childfree yang dimaksud adalah memutus fungsi reproduksi maka hukum childfree adalah haram atau dilarang.

Dari keempat pemikiran ini, maka penulis akan memberikan pandangan bahwa apa yang difikirkan oleh para public figure adalah sebuah gagasan yang bisa membuat seorang berakidah masih tipis akan mudah terbawa, apalagi jika sedang bermasalah ekonomi ataupun psiklogis.

Maka dari itu dukungan dari kita yang sudah memahami dari awal artikel Childfree bisa memberikan ruang secara personal kepada pelaku childfree dan kemudian memberikan motivasi agar keluarga kita, teman kita bisa sedikit merubah mindset bahwa tidak mau mempunyai anak adalah perbuatan yang bedosa.
Wallahua’lam

In Sya Allah penulis akan menuliskan bagaimana hukum membatasi anak atau banyak anak menurut pendapat para ahli sehingga kita mempunyai dasar ilmu ketika akan menjadi keluarga yang banyak anak atau sedikit anak.

Referensi :

  1. Devita Komala and Maria Tri Warmiyati D.W., ‘Proses Pengambilan Keputusan Pada Pasangan Suami Istri Yang Memilih Untuk Tidak Memiliki Anak’, Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 6.1 (2022), 119 <https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v6i1.13536.2022>.
  2. Karunia Haganta, Firas Arrasy, and Siamrotul Ayu Masruroh, ‘Manusia, Terlalu (Banyak) Manusia: Kontroversi Childfree Di Tengah Alasan Agama, Sains, Dan Krisis Ekologi’, Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, 4 (2022), 309–20.

***
Tentang Penulis

Judul asli artikel “Childfree Menurut Publik Figur dan Agamawan“ ditulis oleh Ustadz A Khaerul Mu’min, S.Pd. beliau juga Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Karir, Dosen Pendidikan Agama Islam serta Penulis Karya Ilmiah.

Bagi yang mau konsultasi keluarga, kesehatan dan karir hubungi :
Laki-laki : +62857-1513-1978
Perempuan : +62855-1777-251