Akhir semester ini pendidikan Indonesia sering di dapati kasus masalah uang tabungan anak yang dipakai oleh oknum gurunya, bahkan ada oknum guru yang membawa kabur uang tabungan anak didiknya, padahal guru adalah contoh bagi murid-murinya.

Hal ini menjadi sesuatu yang sangat memalukan dalam dunia pendidikan, dimana pendidikan seharusnya menjadi tempat yang memberikan contoh terbaik dari pada lembaga-lembaga lainya. Lalu bagaimana alasan oknum Guru melakukan itu? Inilah sebabnya.

Gaji Guru Kecil
Sering disebut guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kalimat ini yang membuat derajat guru tinggi atau bahkan menjadi boomerang bagi guru. Karena adanya kalimat ini membuat lembaga pendidikan baik Negri maupun suwasta tidak memperhatikan gaji bahkan sering dikatakan “kan guru tanpa tanda jasa”,”jadi guru harus ikhlas”, “jadi guru kan harus mengabdi”.

Bisa dibayangkan gaji guru honorer di Kab. Karawang sebulan antara 500-800 ribu rupiah, sedangkan kebutuhan jika dihitung untuk makan sekitar 1,5-3 juta, sangat jauh dari kesejahteraan hanya untuk memenuhi kebutuhan makan setiap hari. Inilah faktor guru menggunakan uang tabungan siswanya.

Tunjangan Guru Sering Telat
Selain guru honorer, uang tunjangan seperti BOS, Sertifikasi Guru dan lain-lainya terkadang tidak setiap bulan, bisa 3 bulan sekali bahkan 6 bulan baru cair. padahal kebutuhan harus dipenuhi setiap bulan.

Adapun alasan dari pemerintah tidak disamapaikan secara langsung mengapa hal itu bisa terjadi, padahal pekerjaan guru biasanya bukan hanya mengajar, namun harus mempersiapkan semua berkas-berkas pendidikan seperti silabus, prota, promes, minggu efektif, dan lain sebagainya.

Baca juga : Mengapa Penghasilan Pendidikn di Indonesia Kecil

Menyepelekan Hutang Tabungan
Guru sering menyepelekan hutang dengan berfikir nanti kalau uang tunjangan cair akan diganti, namun karena terbiasa berhutang tidak menyadari karena menyepelekan hutang tetapi tidak sadar hutangnya melebihi tunjangan yang cair.

Lemahnya Iman
Iman merupakan hal yang membuat seorang akan melakukan atau tidak perbuatan dosa yang akan membinasakan dirinya baik dunia dan akherat. Kurangnya ekonomi sedangkan banyak uang yang ada didepanya dan kurangnya iman hal ini yang membuat oknum guru menggunakan uang siswanya.

Guru yang masih dalam koridor keimanan akan menyadari bahwa uang tabungan adalah uang amanah, sedangkan jika menggunakan uang amanah merupakan perbuatan orang-orang munafik yang hukumnya menjadi kerak api neraka.

Guru yang menyadari tugas beratnya sadar bahwa mendidik anak adalah invesitasi akherat yaitu ilmu yang bermanfaat akan selalu mengalir hingga hari kiamat. Motivasi dunia guru yang terus mengabdi akan mendapatkan status PNS.

Gaji guru PNS tunjangan dan uang pensiun adalah dambaan setiap guru. Maka alasan inilah yang menjadi guru masih bertahan dengan bidangnya, seperti halnya para pengusaha yang berjuang untuk usahanya, maka gurupun berjuang di bidang pendidikan.
Dari penjelasan diatas ada beberapa hal yang perlu di perhatikan:

  1. Profesi guru adalah profesi sosial sehingga jangan sampai berharap banyak keuntungan. Carilah penghidupan selain dari guru agar jangan sampai guru menggunakan uang tabungan siswanya.
  2. Hendaknya pemerintah membantu guru minimal pembayaran tunjangan jangan sampai telat, karena kehidupan seseorang membutuhkan kebutuhan setiap hari.
  3. Janganlah memandang bahwa kasus ini terjadi karena guru yang harus 100% disalahkan, padahal ada beberapa guru yang memang tidak bisa mencukupi kebutuhan kelurganya. Maka dudukan dulu masalahnya dan tetap oknum guru harus mempertanggung jawabkan.
  4. Jadikanlah iman sebagai benteng terakhir, karena iman yang akan menyelematkan diri baik didunia maupun diakherat.

Wallahua’lam

Referensi:

  1. Irwan Rifai , Efektifitas Pemberian Dana Tunjangan Profesi Guru Dalam Peningkatan Kompetensi Guru Pada SMP N 1 Rantau Selatan Kab. Labuhanbatu tahun 2009, Tesis Universitas Medan Area, Hal 5
  2. Syahri S, Pemanfaatan Tunjangan Profesi Guru Sekolah Dasar Di Kabutapen Bantaeng, Jurnal Pendidikan, Universitas Makssar.

***
Tentang Penulis
Judul asli artikel “DUNIA PENDIDIKAN : FENOMENA GURU MEMAKAI UANG TABUNGAN ” ditulis oleh Ustadz A Khaerul Mu’min, M.Pd. beliau juga Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Karir, Dosen STEI Bina Cipta Madani Karawang serta Penulis Karya Ilmiah

Bagi yang mau konsultasi keluarga, kesehatan dan karir hubungi :
Laki-laki : +62857-1513-1978
Perempuan : +62855-1777-251