FoMO (Fear of missing out) adalah kecemasan yang dialami ketika teman atau kelompok teman sebaya telah mengalami pengalaman berharga tetapi individu tidak. FoMO ditandai dengan keinginan untuk tetap berhubungan dengan tindakan orang lain melalui media sosial.
Definisi lainnya adalah FoMO selalu merasa cemas akan ditinggalkan atau kehilangan suatu momen berharga. Orang yang pernah mengalami FoMO tidak akan terlalu memahami momen apa yang hilang, tetapi ketika orang lain memiliki momen berharga, mereka akan merasa khawatir.
Dampak Negatif
Pertama, individu selalu mewajibkan diri untuk mengecek media sosial. Seorang yang FoMO memiliki rutinitas untuk melihat media sosial milik rekan lain. Ia merasa harus selalu up to date dengan apa yang sedang diperbincangkan, apa yang dilakukan, dan apa yang dipublikasikan di media sosial oleh user lainnya. Misalnya, mereka memiliki rasa takut yang berlebihan apabila dikatakan sebagai „kudet‟ (kurang update).
Kedua, individu selalu memaksa diri berpartisipasi dalam semua kegiatan. Mendatangi sebuah acara atau sebuah tempat merupakan suatu perlombaan bagi seorang FoMO yakni untuk meningkatkan harga dirinya melalui berbagai posting terkait dengan kegiatan yang diikutinya.
Pengidap FoMO melakukannya untuk mendapat pujian dan eksistensi diri yang berlebihan. Bahkan, tidak hanya menghadiri, ia juga akan berusaha membuat keberadaannya diakui dan berbeda dari yang lainnya dengan cara ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Ketiga, individu selalu membuat “panggung pertunjukan” sendiri. Panggung itu bisa di front-stage (online) bisa juga di back-stage (offline), dan di panggung itulah individu merepresentasikan dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengidap FoMO menunjukkan bahwa media sosial adalah panggung pertunjukan baginya guna memberikan kesan yang berbeda dan unik dibandingkan dengan user lainnya. Oleh karena itu, semua status Facebook, cuitan di Twitter, foto di Path dan Instagram, bahkan data diri di Linkedin pun berjejer dengan prestasi dan capaian dirinya. Hal ini dikarenakan individu yang tidak ingin eksistensinya dikalahkan oleh orang lain.
Keempat, individu selalu merasakan diri yang berkekurangan dan menginginkan yang lebih. FoMO muncul salah satunya karena adanya keterasingan diri di dunia offline sehingga pengidap FoMO mencari pengakuan di dunia online.
Namun, ketika di dunia online pun ia tetap merasa terasing, maka timbul keinginan yang bersifat destruktif seperti mencoba mengganggu user lain, bahkan membuat akun palsu sampai meretas akun lainnya. Selain itu keterasingan tersebut akan menggerogoti jiwa pengidap FoMO yang bisa mengakibatkan stres, depresi, dan kelainan mental lain.
FoMo Menurut Syariat
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa FoMo adalah sifat negative yang didalamnya terdapat rasa ingin dipuji, ingin dilihat bahkan rasa iri hati ketika ada teman yang memposting kelebihan atau pencapaian kemudian diposting di media sosial. Iri hati dijelaskan dalam Al-qur’an
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(Q.S. Anisa : 32).”
Sebagai seorang muslim jangan sampai sifat FoMo ada didalam dirinya, karena hanya akan mengotori hati dan juga membuat hati tidak bersyukur kepada Allah.
Wallahua’alam
Referensi :
- JWT Intelligence. 2011. Fear of missing out (FoMO). New York: JWT Intelligence.
- Przybylski, A., Murayama, K., DeHaan, C., & Gladwell, V. (2013). Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out. Computers in Human Behavior, 29, 1841-1848. https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.
***
Tentang Penulis
Judul asli artikel “FENOMENA FOMO” ditulis oleh Ustadz A Khaerul Mu’min, M.Pd. beliau juga Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Karir, Dosen STEI Bina Cipta Madani Karawang serta Penulis Karya Ilmiah
Bagi yang mau konsultasi keluarga, kesehatan dan karir hubungi :
Laki-laki : +62857-1513-1978
Perempuan : +62855-1777-251