Pada usia 1-6 tahun adalah masa diamana karakter anak sangat mudah untuk dibentuk. Pada usia ini disebut masa golden age, yang artinya masa dimana anak akan banyak belajar dari apa yang dilihat dan didengar. Maka orang tua harus benar-benar menjaga sikap karena anak akan langsung menirunya.

Gotong royong dan saling berbagi terhadap sesama adalah salah satu karakter masyarakat Indonesia yang tertuang dalam Pancasila sila ke 3. Karakter berbagi dicontohkan juga oleh Abu bakar dan juga Ustman bin affan.

Penjelasan diatas menjadi dasar penulis akan berbagi tips agar anak mau saling berbagi sejak dini. Dengan berbagi sejak dini, anak akan muncul rasa empati yang berguna agar anak lemah lembut dan tidak mudah marah saat masa dewasa. Berikut tahapan yang harus dilakukan oleh orang tua dalam menanamkan karakter saling berbagi sejak dini.

Peran Ibu Lebih Utama
Allah menciptakan ayah dan ibu sebagai pasangan merupakan tanda kebesaran Allah. Dengan menciptakan ayah dan ibu adalah dua komponen pendidikan yang sangat lengkap. Ayah menagajarkan anak agar bersifat pemberani, tidak mudah menyerah, tidak takut jika benar dan percaya diri.

Ibu diciptakan oleh Allah untuk mengajarkan anak rasa empati, tidak mudah marah, mengerti orang lain dan lain sebagainya. Jika pendidikan dari ayah dan ibu seimbang, maka akan membuat karakter anak yang percaya diri namun tidak egois sebagaimana karakter keibuan.

Mendominasikan pendidikan ibu adalah salah satu tahap awal mengajarkan anak saling berbagi. Hendaknya ibu ketika akan mendidik anak, seringkanlah bermain dengan anak, karena dengan bermain bersama anak, hati anak akan menyatu dengan ibunya.

Nasehati Anak Dengan Contoh Sekitar
Saling berbagi adalah perilaku yang menghilangkan karakter pelit yaitu tidak mau mengerti orang lain. Tahap kedua setelah peran ibu, maka mulailah nasehat kepada anak dengan memberikan contoh yang ada disekitar anak.

Memberikan contoh kepada anak dengan cara bertanya kepada anak seperti “nak bagaimana kalau kita di posisi itu” sambil menunjukan orang yang menjadi contoh. Dengan pertanyaan inilah anak akan mulai berfikir merasakan penderitaan orang lain.

Jangan Memaksakan Anak
Tahap yang selanjutnya ketika anak sudah mulai berfikir dan muncul rasa empatinya, maka biarkan anak memilih untuk berbagi atau tidaknya. Carilah momen sekiranya pas untuk mengajak anak agar mau berbagi termasuk berbagi mainan kepada keluarga maupun temannya.

Semakin orang tua memaksakan anak, maka akan semakin anak tidak mau untuk berbagi, karena karakter anak jika dipaksakan justru akan muncul trauma. Dari trauma akan muncul karakter negative lainnya.

Orang Tua Memberikan Contoh Berbagi
Tahap yang selanjutnya orang tua bisa memberikan contoh kepada anaknya dengan berbagi. Dengan melihat orang tuanya berbagi, maka anak akan mulai mengikuti orang tua, karena anak pada dasarnya akan meniru apa yang dilakukan orang tua.

Berilah anak contoh sikap berbagi dengan bergabung bersama organisasi sosial yang sering melakukan kegiatan bakti sosial. Selain itu bisa juga memperlihatkan berbagi antara ayah dengan ibu, ayah dengan kakaknya, atau dengan saudaranya.

Berilah Motivasi Kepada Anak
Tahap selanjutnya adalah dengan cara memberikan motivasi sehingga muncul kesadaran anak untuk berbagi. Kesadaran adalah kunci paling utama yang harus ditanamkan kepada anak agar mau sukarela berbagi..

Jangan sampai memaksakan anak berbagi makanan, mainan atau bahkan apa yang dimiliki sehingga menimbulkan trauma pada diri anak. Fokus orang tua adalah lebih kepada agar anak muncul motivasi untuk berbagi.

Motivasi yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan menjelaskan keuatamaan berbagi baik di akherat maupun di dunia. Orang tua bisa juga memberikan reward kepada anak jika anak mau berbagi sehingga anak mulai menyukai karakter saling berbagi sejak dini.

Kesimpulan
Pada usia 1-6 tahun adalah masa diamana karakter anak sangat mudah untuk dibentuk. Maka orang tua harus benar-benar fokus mendidik anak diusia ini. Pendidikan yang bisa ditanamkan kepada anak adalah dengan saling berbagi.

Saling berbagi terhadap keluarga, tetangga maupun orang lain. Beberapa tahapan yang bisa dilakukan oleh orang tua agar muncul rasa saling berbagi sejak dini bisa dipraktikan oleh orang tua, agar ketika anak dewasa tidak mudah menyakiti orang lain(um).