Kali ini saya bercerita tentang pengalaman saya pribadi dalam menangani kasus ingin mempunyai keturunan. 2 bulan yang lalu ada seorang pasien yang mana menghubungi saya melalui WhatsApp. Pasien bercerita kepada saya bahwa dia mengundang saya untuk ke rumah, agar bisa mengobati istrinya yang sedang sakit.

Sayapun datang ke rumah pasien dan saya bertanya perihal gangguan yang ada pada diri pasien. Pasien itu mengatakan, istrinya mempunyai gangguan takut yang berlebih, selalu ketakutan ketika melihat sesuatu, bahkan terkadang ketika suami sedang bekerjapun, suami terpaksa harus pulang karena keadaan istri yang mempunyai rasa takut.

saya mulai memberikan pemahaman kepada pasien walaupun pasien ketika melihat saya seakan akan melihat sesuatu yang menakutkan. saya pun memahamkan kepada pasien dan keluarga tentang tiga rumus kesembuhan. Tiga rumus kesembuhan itu adalah sadar bahwasanya semua musibah itu dikarenakan dosa-dosa,

Allah Ta’ala Berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)

Kemudian yang kedua adalah bertobat sebagaimana perkataan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu mengatakan :

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Dan yang ketiga adalah Membuang Sampah (Dosa dan kesalahan) di dalam dirinya, saya mempunyai konsep rumput dengan akar, di mana ada rumput dengan akar, rumput kita analogikan sebagai musibah yang kita alami, kemudian akar adalah dosa dan kesalahannya seperti penyakit hati, kesyirikan baik datang ke orang yang bisa menerawang ataupun menggunakan jimat, dosa kepada orang tua dan lain-lain.

Analoginya adalah:

  • Jika kita fokus membuang rumputnya namun akar masih tetap ada, maka rumput akan kembali lagi.
  • Nmun jika kita buang akarnya maka rumput pun akan pergi dengan sendirinya. artinya jika kita ketika di terapi fokus kepada gangguannya, penyakitnya namun tidak fokus kepada akarnya maka akan menjadi di sia-sia. dan saya memahamkan kepada pasien bahwasanya yang selalu saya cari bukan agar gangguan atau penyakit nya hilang, tapi yang saya fokuskan adalah akar masalah dari si pasien itu.

Setelah itu saya pun membimbing pasien untuk terapi taubat, dan kemudian saya memahamkan kepada pasien untuk bagaimana caranya agar bisa meruqyah mandiri.
Setelah tahap itu selesai,saya mulai mencari sampah utama yang ada pada diri pasien. Saya berkomunikasi kepada pasien dan suaminya,kemudian mendapati bahwasanya ketika seseorang yang mempunyai rasa takut yang berlebihan itu biasanya karena trauma yang pernah dialami, baik dari orang tuanya maupun dari suaminya.

Ketika pasien sudah memahami apa yang saya sampaikan,saya menterapi hati pasien dengan membimbing agar ikhlas kan semua takdir Allah yang terjadi pada dirinya.
Setelah itu pun saya pamit pulang dikarenakan terapi yang kita lakukan sudah selesai.
bulan berlalu pasien pun menghubungi saya kembali dikarenakan istrinya mulai hadir ketakutan lagi. Saya bertanya kepada pasien apa efek setelah ruqyah yang pertama, pasien pun menjawab bahwa istrinya sudah tidak ada rasa takut lagi, namun setelah ada seseorang yang melempar garam di depan rumahnya, pasien mulai ketakutan kembali. Mendengar keluhan seperti itu saya pun kembali menuju rumah pasien.

Setelah sesampainya di rumah pasien, saya pun hanya lebih memperdalam perkara penyakit hati, tidak sedikitpun membahas perkara yang dialami pasien, karena pada dasarnya kembali kepada rumus rumput dengan sampah.

Pasien mulai ketakutan kembali memang dikarenakan was-was setelah terjadinya pelemparan garam, saya memahamkan bahwasanya semakin kita takut terhadap sesuatu, maka bangsa jin akan memperkeruh sehingga seakan-akan ini adalah sihir dari tetangganya.

Setelah itu pasien mengatakan kepada saya, bahwa dia dan keluarga ingin mempunyai keturunan, pasien hanya mempunyai satu anak sampai 10 tahun ini belum dikaruniai anak kembali padahal anak-anaknya yang sekarang ingin sekali mempunyai adik.
setelah mendengar permintaan itu sayapun memahamkan akar yang harus dibuang agar

Allah berikan keturunan, akar sulit mempunyai keturunan yaitu :
1. Dosa kesyirikan (mempunyai jimat, datang ke tukang ramal dll).
2. Dosa kepada Orang tua.
3. Dosa kepada Suami.
4. Mempunyai kesedihan yang mendalam.

Setelah saya jelaskan itu pasien mengakui bahwasanya masih suka membentak suami nya, dan masih mempunyai kesedihan perkara orang tuanya. setelah pasien paham saya pun menterapi hati pasien agar pasien lebih lembut hatinya akan takdir Allah.
1 bulan berlalu saya pun mendapat kabar bahwasanya pasien sudah positif hamil, saya bertanya apa yang sudah dilakukan nya?, pasien pun hanya mengatakan melakukan apa yang saya sarankan.

Hikmah kisah nyata di atas adalah:

  1. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, keluarga yang 10 tahun belum mempunyai keturunan pun bisa Allah berikan keturunan atas kehendak Allah.
  2. Durhaka kepada suami adalah salah satu sulitnya mempunyai keturunan.
  3. Kesedihan pun bisa menjadi sebab utama rahmat Allah tidak Allah berikan, dikarenakan Ketika seseorang bersedih, terkadang orang lupa dengan nikmat nikmat Allah yang telah Allah berikan.

Semoga yang sedang menjalani kehamilan Allah jaga kehamilannya sampai hari lahirnya, dan barangsiapa yang belum mempunyai keturunan semoga Allah segera diberikan keturunan.
Wallahu’alam

***

Tentang Penulis

Judul asli artikel “KISAH NYATA MENTERAPI PASIEN 10 TAHUN BELUM MEMPUNYAI KETURUNAN“ ditulis oleh Ustadz A Khaerul Mu’min, M.Pd. beliau juga Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Karir, Dosen STEI Bina Cipta Madani Karawang serta Penulis Karya Ilmiah
Bagi yang mau konsultasi keluarga, kesehatan dan karir hubungi :

Laki-laki : +62857-1513-1978
Perempuan : +62855-1777-251