Karawang,– Warga Karawang Jawa Barat merasa kehilangan sosok ulama muda yang kharismatik dan selalu dekat masyarakat dalam kehidupan sosial dan keagamaan.
![](https://umika.id/wp-content/uploads/2021/12/photo_2021-12-22_15-54-27.jpg)
Hal tersebut diungkapkan, Adi Suryadi Pembina Yayasan UMIKA Fatimah Azzahra saat bertaziah kediaman Alm KH Sofwan Abudul Ghani atau panggilan akrab Akang Ajengan Wawan yang meninggal dunia dalam usia 49 tahun pada Selasa (21/12/2021) selepas Shalat Ashar di Salatiga Jawa Timur saat beliau dalam perjalanan menuju Jombang. Menurutnya, almarhum merupakan sosok ulama muda yang dekat dengan masyarakat dan Aktivis, dengan selalu membantu warga sekitar dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
![](https://umika.id/wp-content/uploads/2021/12/photo_2021-12-22_16-04-25.jpg)
Adi mengatakan sejak berdirinya Pesantren Baitul Burhan Jarakah, Tempuran Kabupaten Karawang yang awal dirintis oleh mendiang Ayah Alm KH. Shofwan Abdul Ghani yaitu KH. Burhanuddin, warga sekitar sangat terbantu dalam mempelajari agama Islam. Banyak santrinya yang mengajarkan baca Alquran. Sangat terbantu sekali warga sekitar dalam ilmu agama, belau juga sering membimbing kami para Aktivis untuk perubahan Karawang kepada yang lebih baik, alm serig turun kejalan baik secara langsung ataupun tidak bersama Aktivis Islam dalam menyuarakan Amar makruf nahi mungkar, beliau juga pencinta IB HRS” kata Adi.
![](https://umika.id/wp-content/uploads/2021/12/photo_2021-12-22_15-54-22.jpg)
Beliau banyak bercerita ketika berjuang dari nol mengasuh Pondok Pesantren yang saat ini sudah ribuan Santri, dengan melahirkan generasi yang religius. Tentunya kami kehilangan ulama muda besar yang dimiliki Karawang,” pungkasnyanya.
KH Shofwan Abdul Ghani tutup usia pada usia 49 tahun, pada Selasa selepas Shalat Ashar ketika beristirat direst Area Salatiga, beliau dalam perjalanan menuju Jombang.
![](https://umika.id/wp-content/uploads/2021/12/photo_2021-12-22_15-54-22-1.jpg)
Informasi yang kami dapat, jenazah diberangkatkan ke Pesantren Baitul Burhan Jarakah, Tempuran Kabupaten Karawang Jawa Barat, dari Salatiga Jawa Timur bakda ashar dan tiba di Karawang sekitar Pukul 01:30 dini hari, setelah selesai pemulasaran Alm di shalatkan dan dimakamkan malam itu juga di lingkungan pesantren tersebut.