Kepribadian seorang anak ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor genetik dan lingkungan, serta peran penting 3 Stakeholders Pendidikan (Orang Tua, Guru di sekolah, Masyarakat di lingkungan).

Orang tua yang merupakan lingkungan yang pertama kali anak temui memberikan kontribusi yang besar dalam membentuk karakter dan kepribadian seorang anak. Keluarga memiliki model pola asuh serta metode dalam memberikan pendidikan.

Salah satu pola asuh yang biasa digunakan adalah pola asuh otoriter. Pada artikel sebelumnya, artikel pola asuh otoriter sudah dijelaskan hasil positif dan negatifnya. Pada artikel kali ini akan dijelaskan cara penerapan pola asuh otoriter yang efektif.

Penelitan Ilmiah Tentang Pola Asuh Otoriter
Penelitan yang dilakukan oleh Siti Mutmainah 2020 menyimpulkan bahwa pola asuh pembelajaran yang otoriter bisa sangat efektif jika di terapkan secara tepat dan anak tidak merasa dipaksa serta tidak ada kekerasan sama sekali.

Mayoritas wali murid memilih pola asuh otoriter dengan perbandingan yang telah tertuang dalam penelitiannya, karena di rasa justru otoriter sejak dini itu penting, terlebih dalam situasi pembelajaran saat online atau yang biasa di sebut belajar dari rumah bersama orang tua di masa kini.

Beberapa fakta penelitian oleh Bahran Taib menunjukkan hasil bahwa pola asuh otoriter bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak tetapi terdapat hasil penelitian bahwa pola asuh otoriter bisa memiliki dampak positif terhadap perkembangan moral anak.

Pola asuh otoriter juga memberikan dampak positif pada perilaku anak jika aturan yang dibuat orang tua bersifat wajib dilaksanakan seperti sholat, anak akan rajin beribadah dan sopan serta taat kepada orang tua.

Pola asuh otoriter juga berdampak negatif jika orang tua terlalu menekan anak sehingga menjadi keras kepala, susah diatur, serta tidak taat kepada orang tua, hal ini disebabkan karena anak merasa dibatasi kebebasannya, dipaksa dan menghukum anak jika salah sehingga anak melampiaskan perasaanperasaannya dengan bertindak sesuai keinginannya.

Penerapan Pola Asuh Otoriter Yang Efektif
Pola asuh otoriter akan berdampak positif jika dilakukan dengan cara yang baik. Cara yang baik dalam penggunaan pola asuh otoriter adalah saat usia dini, karena pada saat usia dini, anak belum bisa memilih secara mandiri setiap masalahnya.

Ajari anak kewajiban ibadah kepada Allah sebagaimana yang dicontohkan didalam al-Quran dan hadist tanpa adanya penawaran. Sebagaimana tercantum dalam alquran sami’na wa ato’na yang artinya kami dengar dan kami taat.

Ayat diatas sering dibaca dan dipahami bahwa dalam hal ibadah tidak ada tawar menawar, kecuali jika hal ibadah itu masuk kedalam ranah fiqih, sehingga ada ruang perbedaan pendapat dan keringannaya.

Dalam penerapan pola asuh otoriter untuk masalah ibadah sejak dini sangat di butuhkan. Namun pola asuh otorier kurang cocok diterapkan pada anak yang sudah beranjak dewasa. Karena anak yang sudah dewasa akan cenderung mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.

Proses pengasuhan dapat berjalan dengan baik dibutuhkannya komunikasi antar pribadi yang baik, sehingga penerapan pola asuh otoriter terhadap anaknya dapat berjalan dengan baik, hingga saat ini anak-anaknya tidak ada yang membantahnya pada pola asuh yang diterapkannya.

Dalam artikel reward dan punishment adalah salah satu turunan dari pola asuh otoriter. Maka dengan cara berkomunikasi sebelum melakukan pola asuh otoriter adalah salah satu bentuk pencegahan kegagalan pola asuh otoriter.

Orang ua bisa mengatakan “sholat diwajibkan oleh Allah” jadi orang tua dalam mendidik anak tidak aka nada fikiran bahwa ibadah adalah perintah orang tua namun perintah Allah. Berikanlah pemahaman mengapa ada penekanan namun tanpa ada kekerasan fisik yang berakibat terhadap mental anak.

Referensi:

  1. Eka Rahayu, ‘POLA ASUH OTORITER YANG DI TERAPKAN ORANG TUA KEPADA ANAK USIA DINI SAAT PEMBELAJARAN DARING’, Jurnal Auladuna, c, 2020, 37–49.
  2. and others, ‘Analisis Pola Asuh Otoriter Orang Tua Terhadap Perkembangan Moral Anak’, Jurnal Ilmiah Cahaya Paud, 2.1 (2020), 128–37 <https://doi.org/10.33387/cp.v2i1.2090>.
  3. Wahyu Aminur Rasyid, Pola Asuh Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Mimun.(Studi Kasus Di Keluarga Bapak Khairullah Lubis) (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)., 2018.
  4. khaerul, Teori Reward dan Punishment Sebagai Metode Pendidikan Anak, 2023 <https://umika.id/edukasi/teori-reward-dan-punishment-sebagai-metode-pendidikan-anak/%0A>.

***
Tentang Penulis
Judul asli artikel “CARA MENERAPKAN POLA ASUH OTORITER YANG EFEKTIF“ ditulis oleh Ustadz A Khaerul Mu’min, S.Pd. beliau juga Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Karir, Dosen Pendidikan Agama Islam serta Penulis Karya Ilmiah.

Bagi yang mau konsultasi keluarga, kesehatan dan karir hubungi :
Laki-laki : +62857-1513-1978
Perempuan : +62855-1777-251